UU Cipta Kerja Baru Disahkan, 153 Perusahaan Akan Masuk dan Investasi, Bukti Birokrasi Lebih Mudah?

9 Oktober 2020, 10:47 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. /Twitter/@bkpm/

PR CIANJUR - bagi beberapa kalangan, birokrasi perizinan di Indonesia dianggap menyulitkan investor.

Undang-Undang (UU) Cipta Kerja memiliki dampak positif kepada investor karena pemangkasan birokrasi sehingga bisa lebih memudahkan terkait izin.

Kondisi tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: MK Nyatakan Siap Menerima Judical Review UU Cipta Kerja, KSPN: Tim Sedang Lakukan Kajian

Ia berpendapat, dengan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu membuat investor lebih yakin berinvestasi di Indonesia.

"Selama ini mereka tidak melakukan (investasi) karena diputar-putar izinnya, di ping-pong sana sini. Dengan (Omnibus Law) sekarang ini, mereka mau betul-betul melakukan investasi," kata Bahlil.

Dalam laporannya, Bahlil mengungkapkan ada sekira 153 perusahaan yang akan masuk dan berinvestasi di Indonesia setelah UU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan.

Baca Juga: Di Tengah Gelombang Aksi Massa, Rupiah Menguat Seiring Pembahasan Stimulus Fiskal Lanjutan Oleh AS

Dari 153 perusahaan tersebut, diketahui berasal dari dalam dan luar negeri, termasuk perusahaan yang merelokasikan investasi miliknya dari sejumlah negara lain.

"153 perusahaan itu ada relokasi dari beberapa negara, seperti Korea, Taiwan, Jepan, Amerika, kemudian Tiongkok. Ada beberapa dari Eropa dan negara lainnya, termasuk juga pengusaha dari dalam negeri," tutur Bahlil.

Sementara untuk sektor yang dibidik perusahaan tersebut beragam mulai dari infrastruktur, industri manufaktur, perkebunan, kehutanan, pertambangan hingga kesehatan, energi dan pariwisata.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Terbukti Mudahkan Para Investor, 153 Perusahaan Akan Masuk dan Berinvestasi ke RI Berkat Omnibus Law", Bahlil belum memberikan informasi lebih rinci terkait perusahaan apa saja dari ke 153 perusahaan tersebut.

Baca Juga: Fraksi PKS Buka Suara Soal Lima Kali Gaji Dalam UU Cipta Kerja: Hoaks

Namun yang pasti dengan adanya perusahaan baru itu, diharapkan akan berpengaruh terhadap terbukanya lapangan kerja baru yang dapat menyerap angkatan pekerja termasuk dari pekerja terdampak PHK atau dirumahkan karena Covid-19.

"Dengan 153 (perusahaan) tersebut otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan" ujarnya.***(Rizki Gura Saputra/Pikiranrakyat-bekasi.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler