Positif Covid-19 Usai Divaksin? Berikut Proses Pembentukan Antibodi Usai Vaksinasi Menurut Ahli

- 29 Maret 2021, 21:36 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Steven Cornfield

PR CIANJUR - Terpapar Covid-19 meski sudah divaksin masih menjadi perbincangan yang tak jarang membuat sebagian orang ragu menjalani vaksinasi.

Tak hanya masyarakat biasa, beberapa waktu lalu sejumlah tokoh dilaporkan terinfeksi Covid-19 meski hanya berselang hitungan hari pascavaksinasi.

Menjawab keraguan publik, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Spa(K), MTropPaed selaku Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjelaskan bahwa kekebalan tubuh atau antibodi tidak langsung terbentuk usai penyuntikan dosis pertama.

Baca Juga: Manfaat Tidur dengan Posisi Miring Menghadap ke Kanan, Ringankan Beban Jantung hingga Istirahatkan Otak Kiri

Umumnya, kekebalan tubuh akan terbentuk sepenuhnya dalam waktu 28 hari usai penyuntikan dosis kedua.

''Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu kedepan sangat amat rawan terpapar,'' tutur Prof Hindra dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Kementerian Kesehatan.

Ia memaparkan, suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 ditujukan untuk memicu respons kekebalan awal.

Baca Juga: Manfaat Diet Flexitarian yang Dinobatkan sebagai Metode Terbaik Promosikan Kesehatan Jangka Panjang

Sedangkan suntikan vaksin dosis kedua ditujukan untuk menguatkan respons imun yang sudah terbentuk.

''Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,'' tuturnya.

Vaksin Covid-19 yang resmi digunakan untuk vaksinasi di Indonesia sudah dipastikan aman berdasarkan keputusan BPOM.

Baca Juga: 4 Rutinitas yang Direkomendasikan Ahli untuk Memulihkan Gejala Covid-19 Selama Isolasi Mandiri

Di sisi lain, proses pengujian vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia telah sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.

"Dengan hasil pengujiannua di fase 1, fase 2 dan fase 3, kita hasilnya ringan,'' ujar Prof Hindra.

Sementara itu, guna mengantisipasi timbulnya KIPI, pemerintah telah menyiapkan langkah penanganan termasuk menyediakan contact person di setiap pos pelayanan vaksinasi.

Baca Juga: 3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Picu Penuaan Diri hingga Risiko Penyakit Berbahaya

Prof Hindra membeberkan, di Indonesia, proporsi efek samping serius tercatat 42 per 1.000.000 sedangkan non serius 5 per 10.000.

''Vaksinasi itu tidak menjamin 100 persen (tidak akan tertular), namun sebagai upaya tambahan untuk mengurangi risiko terpapar/terinfeksi"

''Bagi seluruh masyarakat saya berpesan, dengan adanya vaksinasi kita juga masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan,'' ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x