Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-depok.com dlam artikel, "Sebanyak 3.565 Anak Terlibat Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Ini Kata KPAI", Jasra Putra menyayangkan keterlibatan anak-anak dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja tersebut.
Terlebih, pada beberapa titik, aksi tersebut berujung dengan kericuhan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya khawatir akan ada tren anak untuk terlibat dalam aksi demonstrasi.
“KPAI sangat khawatir bila kondisi ini terus berlangsung berhari-hari. Maka trennya anak-anak akan semakin banyak yang terlibat. Dan kecenderungan demonstrasi rusuh selalu melibatkan anak-anak,” katanya.
Menurut Jasra Patra, anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terprovokasi.
Baca Juga: Disebut Mick Doohan, MotoGP 2020 Butuh Seorang Marc Marquez Untuk Naikan Tensi
Hal itu juga didasarkan bahwa anak-anak dalam memahami sesuatu tidaklah sekuat orang dewasa yang cenderung bersikap logis.
“Karena mereka tidak sekuat orang dewasa dan mudah terpengaruh. Bayangkan saja pengamanan kepolisian lebih banyak anak-anak dibanding orang dewasa. Padahal kita tahu anak-anak hadir di aksi dan terus menjadi hal yang semakin buruk dari dampak ajakan orang dewasa,” kata Jasra.
Jasra keterlibatan anak-anak tersebut karena mereka merasa khawatir akan berlakunya aturan UU Cipta bagi keberlangsungan keluarga masing-masing.
Baca Juga: PKS Bentuk Tim Pengawasan Draf Final UU Cipta Kerja, Ingin Memeriksa Keaslian Dokumen
Artikel Rekomendasi