Itulah, menurut dia, mengapa program OPOP kembali hadir tahun ini, guna memecahkan masalah yang terjadi pada pesantren, untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan pondok pesantren itu sendiri.
Tahun 2022 ini OPOP ditargetkan untuk diikuti 270 pesantren di seluruh Jabar, dengan total pendamping sebanyak 32 orang.
Baca Juga: Aturan Baru: Pertandingan Olahraga Boleh Dihadiri Penonton, Kapan Liga 1? LIB Angkat Bicara
Sejak digelar pada 2019 sampai dengan 2021, total sudah ada 2.574 pesantren lulusan program OPOP di Jabar.
"Sejak digelar pada 2019, OPOP terbukti mampu mendorong kemandirian pesantren di Jabar, berdasarkan hasil evaluasi eksternal Pusat Studi Manajemen dan Bisnis FEB Unpad," katanya.
Hasil survey tersebut, menurut dia, menunjukkan, kenaikan omset usaha pondok pesantren.
Sebanyak 93,5% usaha pondok pesantren mengalami kenaikan omset setelah mengikuti program OPOP.
Hal ini dikarenakan 91,12% peserta OPOP meningkat kapasitas produksinya, setelah mengikuti pelatihan dan magang OPOP.
Sementara itu, dari sisi penyerapan tenaga kerja masyarakat di luar santri, tercatat pertumbuhannya mencapai 35,2% selama tiga tahun.
Artikel Rekomendasi