Usulan Penundaan Pemilu 2024, Prof Antony Budiawan : Makar Kudeta Konstitusi Sedang Berlangsung!

5 Maret 2022, 10:35 WIB
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Antony Budiawan menduga makar kudeta konstitusi sedang berlangsung /Twitter @AnthonyBudiawan/

JENDELA CIANJUR - Usulan penundaan Pemilu 2024 yang diusung tiga ketua umum Partai Politik terus mendapatkan penolakan. Bahkan tudingan demi tudingan pun terus bergulir ditambah terungkapnya usulan itu karena Luhut Binsar Panjaitan yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kali ini Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Antony Budiawan menolak usulan tersebut dan menduga ada rencana makar kudeta konstitusi dibalik rencana tersebut.

Baca Juga: Tak Terima Bosnya Disebut Dalang Penundaan Pemilu 2024, Jubir Luhut Binsar Panjaitan Angkat Suara!

"Gerbang terakhir kudeta konstitusi ada di MPR. Diusulkan minimal 1/3 atau 237 anggota MPR. Rakyat akan perhatikan partai mana dan siapa yang akan usulkan. Total jumlah anggota Golkar (85), PKB (58), PAN (44) ada 187. Masih kurang 50. Siapa kiranya yang akan ikut Kudeta Politik?," ungkap Prof Antony Budiawan dikutip Jendela Cianjur melalui cuitan twitternya @AnthonyBudiawan, Sabtu 5 Maret 2022.

Selain itu, usulan itu pun disebutnya sebagai bentuk makar kudeta konstitusi yang sedang berlangsung.

Bahkan Anthony menyebutkan beberapa point diantarnya : "1. Gagasan sdh dirumuskan: penundaan pemilu.
2. Alasan kudeta sdh dibuat (Survei, Big Data, Kajian Lab45).
3. Masuk pelaksanaan (Sosialisasi Bahlil, Ketum Partai)
4. Next, usulan ke MPR.
Waspada, makar bukan lg wacana: tp sedang proses," tegasnya.

Baca Juga: Ada Luhut Dibalik Penundaan Pemilu 2024, Ulil Abshar Abdalla : Mempolitisir Pandemi, Ini Rencana Jahat!

Untuk itu Anthony menyarankan Presiden Joko Widodo harus memberhentikan dalang dibalik usulan ini.

"Jokowi harus berhentikan menteri yang usulkan Kudeta Konstitusi. Karena 1) Melanggar Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat, 2) Bersihkan nama Presiden dari makar Kedaulatan Rakyat. Kalau tidak, publik curiga terus istana terlibat dan dalang dari semua ini," bebernya.

Bahkan berdasarkan hasil survey Mala sebaliknya, yakni mereka menolai menunda Pemilu 2024.

"Survei Penundaan Pemilu ramai, hasilnya mengejutkan, mayoritas tidak mau menunda Pemilu. Padahal 3 Ketum Parpol bilang sebaliknya, katanya hasil analisa Big Data (milik Lab45?)," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Terima Bosnya Disebut Dalang Penundaan Pemilu 2024, Jubir Luhut Binsar Panjaitan Angkat Suara!

Dirinya pun berkelakar dibalik usulan ini penuh dengan kebohongan. "Apakah Parpol bohong? Atau dibohongi Big Data? Atau memang tdk ada Big Data?," tanyanya.

Diberitakan sebelumnya, terkuaknya dalang dibalik wacana penundaan Pemilu 2024 diduga berasal dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan terus mengemuka.

 

Bahkan kini giliran cendikiawan muslim
Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla berkomentar. Menurut Ulil, sikap Luhut tersebut sudah masuk rencana yang jahat.

Baca Juga: Partai Paling Bontot, PSI Tolak Penundaan Pemilu 2024, Faktanya Pilkada 2020 Bisa Sukses Digelar!

"Rencana jahat wacana penundaan Pemilu 2024 ini, menurut berita di bawah, berasal dari Luhut, dan sudah disetujui oleh Pak Jokowi," ujar Ulil dalam cuitan twitternya @ulil, Rabu 2 Maret 2022.

 

Alasan Luhut menunda Pemilu 2024 karena ingin Joko Widodo tetap bertahan menjadi presiden dan bisa melanjutkan program pemerintah yang belum beres karena Pandemi.

 

Dengan alasan itulah, Ulil menuding Luhut sangat mempolitisir Pandemi demi melanggengkan niatnya itu. "Alasannya: karena banyak program pemerintah yg belum beres karena pandemi. Mempolitisir pandemi," ujar Ulil.

 

Dengan sikap Luhut tersebut ingin menunda Pemilu 2024, Ulin menegaskan sudah termasuk dalam rencana jahat. "Ini rencana jahat sekali!," tegas Luhut.

Baca Juga: Ketum PAN Zulkifli Diwarning 3 X 24 Jam, Cabut Pernyataan Penundaan Pemilu 2024!

Sebelumnya, tiga ketua umum partai kompak menyatakan dan mengusulkan menunda Pemilu 2024 sampai dua tahun karena Pandemi Covid-19.

 

Ketiga Ketum Partai tersebut diantaranya Muhaimin Iskandar Ketum Partai Kebangkitan Bangsa, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.


Mereka sepakat mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda hingga dua tahun. Namun belakang terkuak dalang sebenarnya yang meminta penundaan tersebut adalah diduga Luhut Binsar Panjaitan. ***

 

Editor: Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler