Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau, Dinas Perikanan Ungkap Oksigen di Dasar Danau Berkurang Jadi Penyebabnya

- 5 Februari 2021, 15:42 WIB
Ilustrasi ikan.
Ilustrasi ikan. //Pexels

PR CIANJUR - Ribuan ikan mati di kawasan Danau Maninjau, Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. 

Fenomena tersebut ditanggapi serius oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam.

Dia mengatakan bahwa total kematian ikan di Danau Maninjau mencapai kurang lebih 15 ton.

 Baca Juga: Hari Raya Imlek Segera Tiba, Angpau Digital Menjadi Saran Dari Menteri Kesehatan

Ikan-ikan tersebut tersebar di Nagari Bayua dan Koto Malintang.

Sebelumnya di daerah itu sempat dilanda peristiwa angin kencang secara berturut-turut yaitu pada akhir bulan Januari.

Kemungkinan banyaknya ikan yang mati, bisa jadi ada korelasinya dengan peristiwa angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Rambutan, Salah Satunya Untuk Merawat Pencernaan Tubuh

Asrul juga mengatakan bahwa ikan pusing karena berkurangnya oksigen di dasar danau, sehingga menyebabkan ikan mati.

“Ikan mati akibat oksigen di dasar danau berkurang, sehingga ikan pusing dan beberapa jam kemudian mat,” kata Asrul, pihak Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam.

Sebelumnya fenomena ikan mati diketahui oleh sejumlah warga yang lokasinya tidak jauh dari danau Maninjau tersebut.

Baca Juga: Berikut Tanda dan Cara Menjaga Kesehatan Mental Tetap Positif

Bau menyengat dari bangkai ikan-ikan itu, menyeruak ke sejumlah pemukiman warga, mulai dari Muko-muko, Nagari Koto Malintang, Pasar Maninjau, dan Nagari Maninjau.

Salah satu pengunjung yang bernama Yanto, mencium bau tidak sedap saat berada dalam mobil pribadinya, ternyata sumbernya dari danau tersebut.

“Bau tidak sedap itu sampai masuk ke dalam mobil saat kaca sudah tertutup semuanya,” kata Yanto.

Baca Juga: Fakta dan Manfaat Buah Apel, Mulai dari Antioksidan hingga Membantu Menyehatkan Pencernaan

Bau bangkai itu menyengat hingga sejauh beberapa kilometer, Yanto mengatakan bahwa bau itu tercium sampai ke perbatasan antara Maninjau dengan Bayua.

“Saya merasa pusing dengan kondisi tersebut, karena saya sempat turun di lokasi itu,” kata Yanto.

Adapun ribuan ikan yang mati itu berjenis ikan nila, menurut salah satu warga Ernita. Dia mengatakan bahwa ikan-ikan tersebut mati secara mendadak.

Baca Juga: Penundaan Jadwal Grammy Awards Hingga 14 Maret Mendatang

“Bau tidak sedap ini terjadi pada Selasa, 2 Februari 2021 siang, setelah perut ikan pecah,” kata Ernita.

Kematian massal ikan nila bukan kejadian yang pertama kalinya di danau Maninjau ini, sebelumnya pernah terjadi hal serupa sebagaimana yang diucapkan Ernita.

“Kalau saya sudah biasa dengan kondisi ini saat kematian ikan,” kata Ernita.

Baca Juga: Simak Fakta Berikut Ini tentang Buah Pir, Menyegarkan Sekaligus Menyehatkan

Ernita sempat mengatakan bahwa dirinya menyayangkan jika ada warga pemilik keramba jaring apung membuang bangkai ikan ke dalam danau.

Jika dugaan itu benar, maka pelaku pembuang bangkai ikan perlu segera ditindak, sebab akan berdampak pada pencemaran lingkungan.

Tidak hanya bau yang menyeruak dan mengganggu pernapasan, tetapi juga mengganggu ekosistem lain yang berada di Danau Maninjau tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x