"Seluruh rumah sakit di mana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa. Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan 'statement' keluar," ujarnya.
4. IPW Sarankan Polri bongkar Mafia RS
Tak hanya Ganjar dan Moeldoko, Indonesia Police Watch (IPW) pun ingin Bareskrim Polri berupaya membongkar mafia-mafia RS yang mencari untung di masa pandemi seperti ini.
"Segera bongkar mafia rumah sakit yang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk meraih keuntungan dengan cara meng-Covid-kan orang sakit yang sesungguhnya tidak terkena Covid-19," tutur Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Baleg DPR Sebut RUU Cipta Kerja Adalah RUU Pertama yang Dibahas Transparan, Ditetapkan Larut Malam
5. Keterlambatan Data Kematian
Ganjar menambahkan bahwa dengan adanya verifikasi terlebih dahulu, maka data kematian berkemungkinan akan terlambat. Meski demikian, hal itu dinilai lebih baik dibandingkan ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi.
"'Delay' data itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tambah Ganjar.
6. Dokter Ramai-ramai Sentil Moeldoko
Atas hal tersebut, banyak dokter yang menyentil Moeldoko terkait pernyataannya, salah satunya dari spesialis jantung, dr. Berliana Idris sebagaimana dikutip dari Warta Ekonomi dengan sindikasi konten dari Rakyat Merdeka.
Artikel Rekomendasi