Moeldoko mengklaim semua pihak merasakan dan mengeluhkan efek dari regulasi yang tumpang tindih.
Ia pun merasa aneh ketika pemerintah mencoba menyelesaikan masalah tersebut, publik malah menolaknya mentah-mentah.
"Kok menjadi begini? Kok begitu paradoks bangsa ini?" tanyanya.
Baca Juga: Oknum Guru di Kalimantan Jual 51 Android Milik Sekolah, Uangnya Dipakai ke Jakarta untuk Foya-foya
Selain itu, Moeldoko menyebut Indonesia harus menjadi bangsa yang mandiri tetapi 'acceptable dengan berbagai hal baru dari luar sekalipun'.
"Berikutnya, terbuka untuk perbaikan. Kita harus menjadi bangsa yang terbuka. Enggak boleh kita terlalu yakin, 'Kita cukup seperti ini'," tegasnya.
Terakhir, ia pun menyebut bangsa Indonesia harus memiliki passion alias gairah terhadap keindonesiaannya.
Baca Juga: Isu Ahok jadi Presiden RI, Pengamat: Tidak Bisa Karena Alasan Hukum
"Ini lima hal yang menurut saya sangat cocok, ya. Perlu kita pikirkan dan renungkan bersama agar bangsa ini betul-betul bisa memperbaiki dirinya menuju sesuatu yang bagus," pungkas Moeldoko.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi